Ringkasan Khotbah

“Diciptakan Segambar Allah”

 Kejadian 1:26-27

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

  1. Pendahuluan

Tema tahunan GIII Se-Jepang adalah “Hidup Beriman Dalam Kemuliaan-Nya”

(Roma 5:1-2). Dari tema tersebut selama 1 tahun ini kita akan merenungkan bagian :

  1. Hidup dan Kehidupan
  2. Iman, Beriman kepada Allah
  3. Dalam Kemuliaan-Nya

Pembahasan pada beberapa waktu ini adalah tentang Hidup dan Kehidupan. Minggu ini kita akan merenungkan “Diciptakan Segambar Allah”.

Dari manakah manusia berasal? Kita ingat akan pelajaran Teori Evolusi Darwin pada waktu kita sekolah. Teori ini mengatakan bahwa seolah olah manusia adalah keturunan langsung dari salah satu spesies manusia kera yang sekarang ini ada dan kemudian seolah – olah manusia dan kera yang lebih tinggi mempunyai nenek moyang yang sama.

Cerita Lucu:

Di suatu tempat yang jauh, sebuah keluarga dikenal memiliki monyet yang pandai. Monyet itu mampu berkomunikasi dengan manusia. Monyet itu bisa membalas pertanyaan yang diajukan padanya melalui bahasa tubuhnya. Keluarga itu tidak ragu membangga-banggakan monyet kepunyaan mereka. Namun suatu hari, ketika keluarga itu sedang berkendara, mereka mengalami kecelakaan lalu lintas. Tak disangka sang ayah, ibu, dan kedua anaknya tewas di lokasi kejadian. Ketika para polisi sampai di TKP mereka hanya menemukan monyet yang selamat. Mengetahui kemampuan si monyet petugas pun segera menghampiri si monyet untuk meminta keterangan.

Petugas : Sebenarnya apa yang sedang dilakukan sang ayah ketika kecelakaan terjadi?

Monyet  mencoba bertingkah mabuk dengan berjalan sempoyongan

Petugas : Apakah sang ayah mabuk?

Hewan ini menganggukan kepalanya.

Petugas : Bagaimana dengan si ibu? Apa yang sedang dilakukannya?

Monyet berteriak-teriak seperti monyet kesetanan.

Petugas : Oh, si ibu sedang marah-marah?

Monyet kembali menganggukkan kepalanya.

Petugas : Lalu bagaimana dengan kedua anak mereka? Mereka sedang apa ketika itu?

Monyet berlarian kesana – kemari sambil melompat-lompat kegirangan.

Petugas :  Jadi, mereka sedang bermain di mobil?

Lagi-lagi ia menganggukkan kepalanya.

Petugas : Hmm… (Petugas mencatat semua informasi yang ia terima sambil mengerutkan kening)

Lalu bagaimana denganmu? Waktu itu kamu sedang apa?

Monyet memeragakan gerakan mengemudi.

Sang petugas terkejut, lalu berteriak: Pantas saja kecelakaan! Kamu ternyata yang menyetir mobil!

Tentu saja teori-teori Evolusi ini tidak dapat dipertanggung jawabkan, bagik secara Teologis dan Ilmu Biologis saat ini, tidak ada bukti kesamaan structural yang membuktikan keturunan. Saudara mau dikatakan keturunan Kera????

  1. Pembahasan

Ketika Allah menciptakan Dunia dan segala isinya, Allah menciptakan dengan berfirman dan jadi. Namun Penciptaan itu berbeda ketika Allah menciptakan Manusia yang adalah Klimaks dari Ciptaan-Nya.

  1. Manusia Diciptakan dengan pertimbangan yang matang dari Sang Pencipta

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia”

Allah berfirman: baiklah kita menjadikan manusia, nă‘ăśě(h) `ād’ām besălmēnû kĭd’mût”ēnû, Let us make man in our image, after our likeness (KJV). Kalimat inilah yang sangat menarik, Allah menciptakan dengan penuh pertimbangan. Manusia adalah Mahluk yang Special di Mata Allah.

Kata yang dipakai untuk ‘menjadikan’ dalam bagian ini adalah (nă‘ăśě[h]), merupakan kata kerja qal imperfek orang pertama jamak dari kata (‘āśā[h]) ‘membuat, menjadikan.’ Istilah (nă‘ăśě[h]), secara harafiahnya berarti ‘kita membuat, menjadikan. ditemukan dalam PL 2600 kali. Dengan demikian hal ini menunjukan menuju proses penciptaan manusia dengan tindakan yang Allah lakukan.

Kata ‘KITA’ :

Anthony A. Hoekema dalam bukunya Manusia: Ciptaan menurut gambar Allah menyatakan “kita harus menafsirkan bentuk jamak ini mengindikasikan bahwa Allah tidak bereksistensi sebagai keberadaan yang tersendiri, melainkan sebagai keberadaan yang memiliki persekutuan dengan “ yang lain.” Selanjutnya Hoekema menegaskan bahwa Allah bereksistensi sebagai satu “pluralitas.” Meskipun bagi Hoekema dalam bagian ini kita tak bisa mengatakan memiliki ajaran yang jelas mengenai Trinitas, melainkan hanya secara implisit tersirat. Hal yang sama juga yang ditegaskan oleh Louis Berkhof dalam bukunya ‘Teologi Sistematika 2 Doktrin Manusia. Berkhof menjelaskan, bentuk jamak ‘Kita’ memang tidak dapat dipahami secara literal menujuk kepada Trinitas, tetapi secara implisit bentuk jamak tersebut seyogianya dipakai untuk menunjuk pada suatu kenyataan ketritunggalan Allah. Hal yang serupa juga ditegaskan oleh Charles F. Pfeiffer dan Everett F. Harrison dalam Commetary Alkitab Wycliffe bahwa Narasi ini menggambarkan Allah sebagai meminta dewan surgawi atas kedua anggota Tritunggal lainnya untuk memusatkan perhatian mereka pada peristiwa penciptaan manusia. Selanjutnya ia menegaskan, bentuk jamak dari kata yang dipakai untuk Allah, di mana Tuhan ditampilkan sebagai memberikan pertimbangan yang luar biasa terhadap sesuatu soal yang sangat penting, sebab penciptaan manusia itu sendiri didahului oleh suatu pertimbangan yang agung.

  1. Manusia diciptakan dengan “Tindakan Dari Allah” 2:7a “membentuk manusia dari debu dan tanah”

Berbeda dengan ciptaan lainnya, manusia diciptakan dengan “tidakkan Allah”. Manusia dibentuk dari Debu dan Tanah, kemudian diberikan nafas Allah, hal inilah yang disebut Segambar dengan Allah.

Kejadian 3:9

“dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”

I Korintus  15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.

I Korintus  15:48 Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.

  1. Manusia diciptakan Segambar dengan Allah

Manusia diciptakan menurut Rupa dan Gambar Allah mencakup :

  1. Dalam Jiwa atau Roh manusia yaitu dalam kualitas kesederhanaan, spiritualitas, tidak dapat dilihat, dan kekal.
  2. Dalam Kekuatan Fisik manusia sebagai keberadaan rasional dan moral.
  3. Dalam Integritas Intelektual dan moral dari natur manusia yang terungkap dalam pengetahuan yang benar, kebenaran dan kesucian, Ef. 4:24; Kol 3:10;
  4. Dalam tubuh, bukan sebagai substansi material tetapi sebagai alat yang sesuai bagi jiwa, yang juga kekal, dan sebagai alat yang olehnya manusia dapat menguasai mahluk ciptaan yang lain.
  5. Dalam kuasa manusia atas bumi.
  • Kesimpulan

Apakah Manusia ?

  1. Manusia adalah Mahluk Ciptaan
  2. Manusia adalah Mahluk Sosial
  3. Manusia adalah Mahluk yang memiliki Akal
  4. Manusia adalah Mahluk yang memiliki Moral
  5. Manusia adalah Mahluk yang memiliki Kasih
  6. Manusia Terdiri dari Tubuh dan Jiwa dan Roh